SUB
TOPIK
1. Adaptasi psikologis ibu masa nifas
2. Post Partum Blues
3. Kesedihan dan duka cita
|
OBJEKTIF
PERILAKU SISWA
|
Setelah membaca akhir perkuliahan,
mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan tentang Adaptasi
psikologis ibu masa nifas
2.
Menjelaskan tentang Post
Partum Blues
3.
Menjelaskan tentang Kesedihan
dan duka cita
REFERENSI
|
1.
Saifudin, Abdul
Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
2.
Ambarwati, 2008.
Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
3.
Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin
Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta.
4.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri,
Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
5.
Prawirohardjo.Ilmu Kebidanan, Edisi 111,
Cetakan 4, YBS — SP; 1999.
1. ADAPTASI PSIKOLOGI IBU
|
Masa
nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu
berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka pengecasan postpartum adalah 2-6 jam,
2 jam-6 hari, 2 jam-6 minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari 6 minggu ).
Berarti enam minggu pertama setelah ibu melahirkan yang mungkin kelihatannya
agak mengejutkan hati dalam sebuah buku ingormal seperti ini. Meskipun
demikian, sesungguhnya sampai dengan dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu
ibu baru melahirkan didorong untuk menghindari kerja keras dan berbaring di
tempat tidurselamaa seminggu agar rahinmnya tidak turun. Wanita sekarang
beruntung apabila mereka diizinkan untuk berbaring di tempat tidur hanya
sehari.
Pengawasan
dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya adalah
sebagai berikut
a.
menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik
fisik maupun psikologi
b.
melaksanakan sekrining yang
komrenshensif, mendeteksi masalah mengobatai, atau merujuk bila terjadi
komlikasi pada ibu maupun bayinya
c.
memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehtan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imuniasasi pada saat
bayi sehat
d.
memberikan pelayana KB gangguan yang
sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis seperti postpartum
blues (PPS), depresi postpartum dan postpartum psikologi.
2. POSTPARTUM BLUES
|
Pengertian
Merupakan
kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara
waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.
Gejala-gejala
sebagai berikut:
Ø Cemas
tanpa sebab
Ø Menangis
tanpa sebab
Ø Tidak
sabar
Ø Tidak
percaya diri
Ø Sensitif
mudah tersinggung
Ø Merasa
kurang menyayangi bayinya
Penyebab
Ø Kekecewaan emosional
(hamil, salin)
Ø Rasa sakit pada masa
nifas awal
Ø Kelelahan, kurang tidur
Ø Cemas terhadap kemampuan
merawat bayi
Ø Takut tidak menarik lagi
bagi suami
Jika hal ini
dianggap enteng, keadaan ini bias serius dan bias bertahan dua minggu sampai
satu tahun dan akan berkelanjutan menjadi postpatum syndrome.
Cara
mengatasi gangguan psikologis pada nifas degan postpartum blues ada dua cara
yaitu:
1.
Dengan cara pendekatan komunikasi
terapeutik
2.
Dengan cara peningkatan suport
Komunikasi
Terapeutik
Tujuan dari
komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan
pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara
1)
mendorong pasien mampu meredakan
segala ketegangan emosi
2)
dapat memahami dirinya
3)
dapat mendukug tindakat konstruktif
Meningkatkan
Support Mental / Dukungan Keluarga Dalam Mengatasi Gangguan Psikologis Yang
Berhubungan Dengan Masa Nifas
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu
akan mengalami fase-fase berikut ini:
a.
fase taking ini yaitu periode
ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah
melahirkan . pada saat itu fokus pertahatian ibu terutama pada diri sendiri.
Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini
membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungan.
b.
Fase taking hold yaitu periode yang
berlangsung antara 3-10 hari setelah malahirkan. Pada fase ini ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang
baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga
timbul percaya diri.
c.
Fase letting go merupakan fase menerima
tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah
melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merwat diri dan bayinya sudah
meningkat. Ada kalnya ibu mengalami perasaa sedih yang berkaitan dengan bayinya
keadaan ini disebut baby blues. Jika hal ini terjadi disaranka untuk melakukan
hal-hal berikut ini:
-
minta bantuan suami atau keluarga yang
lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan
-
beritahu suami mengenai apa yang sedang
ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya.
-
Buang rasa cemas dan kekhawatirnya akan
kemampuan merawat bayi Karena semangkin sering merawat bayi, ibu akan semakin
terampil dan percaya diri
-
Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk
diri sendri. Sementara yang lain lagi mungkin merasa cemas dan kaget
menyaksikan orok yang beruur lemak, bisulan dan menangis yang kelihatannya
begitu berbeda dari gambar-gambar bayi yang tengah menetek, tertidur pulas dan
montok di poster-poster yang terpampang di antenatal clinic. Mereka mungkin
bertanya-tanya dalam hati mengapa mereka begitu diharapkan untuk mencintai,
atau bahkan sampai mencintai, makhluk kecil yang begitu mengerikan.
Depresi pasca
melahirkan
1)
Dialami
lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
2)
Tidak
berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik®sedih/berduka
yang berlebihan dan berkepanjangan.
3)
Gejala mungkin
tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau sampai bayi
berusia setahun.
4)
Gejala
yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan
dan berkepanjangan
Walaupun
etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :
1)
Faktor biologis karena
perubahan hormon selama masa pasca melahirkan
2)
Faktor psikologis termasuk
sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang
menegangkan
3)
Faktor sosial seperti tidak
mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan yang tidak harmonis.
4)
Depresi selama masa pasca
melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun
kemudian.
Psikosa
Pasca Melahirkan
1)
Jarang terjadi
2)
Gejala biasanya terlihat dalam
3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar
3)
Penyebab mungkin berhubungan
dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta sistem
pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987)
4)
Sering dialami oleh ibu yang mengalami
abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan.
3. KESEDIHAN DAN DUKA CITA
Setelah
ibu melahirkan tidak hanya perasaan gembira yang dirasakan ibu, akan tetapi ibu
juga akan mengalami kesedihan dan duku cita, adapun kesedihan dan duka cita ibu
sebagai berikut:
Hari
pertama, setelah persalinan umumnya merupakan satu hari
istirahat, pemulihan, kesenangan dan kepuasan yang luar biasa. Kenangan akan
persalinan mungkin menggemparkan begitu banyak pikiran, perasan dan sensasi
bertumpuk dalam waktu yang relative begitu singkat kesakitan, kerja keras,
ketakpastian, kejengkelan, kegembiraan, perasaan was-was, keharusan, reaksi
orang lain, bayi lahir, dilihat dan digengong, rasa sakit mereda , getaran
jiwa, keletihan dan kerinduan untuk tidurselamaa pertama itu semua penderitaan
yang munculselamaa melahirkan sirna dan berganti oleh kebanggan akan prestasi
dan kesenangan baru yang luar biasa akan bayinya sendri, entah elok atau tidak,
yang berbaring di sampingnya, dengan wajah yang keriput dan jari-jari tangan
dan kaki mungil, bernapas sendiri dan bergerak dan tidur dan hadir dengan tegas
untuk disaksikan oleh semua orang.
Tidur adalah
sesuatu yang berharga pada hari pertam itu, dan sangat dibutuhkan setelah
pengerahan tenaga pada hari itu dan hari-hari sebelumnya, dan ada kesadaran
yang menyenangkan akan realitas kelahiran dan bayi itu. Bahkan tidakselamanya
mudah bagi ibu untuk menerima apa yang telah terjadi. Rasa asing mengandung
seorang bayi dalam diri seseorang, tetapi setelah berlangsungselamaa sembilan
bulan rasa asing itu pudar dan menjadi biasa dan diterima. Kemudian, dalam
tempo hampir tidak lebih daripada sehari atau bahkan kurang, bayi tiu
dilahirkan, dua dalam satu telah menjadi dua orang, begitu terpisah sehingga
meskipun ada keterikatan cinta dan ketergantungan dan kekeluargaan, jikalau
salah satu misalnya meninggal yang lain dapat terus hidup. Oleh Karena itu,
memasukkan makhluk baru ke dunia dapat menyedihkan maupun memuaskan. Beberapa
ibu merasa begitu dekat dengan bayinya sehingga seolah-olah perpisaha itu tidak
pernah terjadi, namun sudah terjadi. Berkali-kali ibu-ibu lain merasakan
kebutuhan untuk mencubit diri mereka sendiri untuk memperoleh kepastian bahwa
mereka dalam keadaan terjaga!
Hari
kedua, setelah persalinan kenikmatan berbaring dalam
rangka pemuasan diri, sambil menatap bayi dengan persasan kagum dan gembira,
segera agak memudar begitu tekanan hidup selanjutnya dirasakan. Bayi tidak
lahir hanya untuk dilihat dan dikagumi, tetapi harus diberi makan, dimandikan,
diemong dan dijaga kebersihannya. Suami dan keluarga, di samping teman-teman
yang jumlahnya banyak, sangat tertarik dan terlibat dan gelombang ucapan
selamat datang silih berganti. Di rumah sakit kehadiran begit banyak orang,
staf dan ibu-ibu lain, membuat kehadirannya sendiri dirasakan. Lingkungan tidak
selamanya menyenangkan, kebiasaan sehari-hari mungkin dibenci.
Hari
ketiga, persalinan disertai oleh perubahan-perubahan
tingkat hormon pada ibu, hampir sedramatis keluarga bayi dari dalam rahim .
tingkat khususnya hormon-hormon yang dikeluarkan oleh plasenta, turun sangat
drastic segera setelah persalinan selesai. Sering ada orang yang berpendapat
bahwa kesedihan hari ketiga (seperti setiap gangguan emosional lainnya setelah
melahirkan) dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan hormon ini, atau oleh
suatu perubahan dalam kesinambungan antara satu hormon dan hormon lainnya
menyusul pergolakan yang terjadi selama persalinan.
Meskipun
demikian, kesedihan hari ketiga mustahil hanya dapat dikaitkan dengan hormon.
Ada yang dapat dikaitkan dengan sikap dokter yang acuh tak acuh terhadap ibu
begitu dia melahirkan dengan selamat, dengan dalih bahwa ibu-ibu yang
beristirahat di rumah sakit setelah persalinan tidak memerlukan banyak
perhatian medis. Berangkali benar-benar ada satu anti-klimaks, seperti
kemungkinan besar mengikuti dampak dari setiap perubahan besar atau kritis
dalam kehidupan kita. Getaran hati karena prestasi atau nasib baik karena lulus
ujian. Memperoleh pekerjaan, memenangkan pertandingan dengan cepat sekali
diikuti oleh kesadaran bahwa kehidupan berjalan terus, perubahan menuntut
penyesuaian, dan bahwa untuk memperoleh satu teal sering berarti melepaskan
yang lain. Ya, masa sembilan bulan kehamilan dan rintangan pada waktu
persalinan sudah lewat. Ya saya telah melahirkan anak saya dan dia mengagumkan,
elok, sekurang-kurangnya tidak mengalami cacat, toh baik, saya mengetahui yang
paling buruk. Tetapi selama kehamilan bayi itu masih lebih merupakan makhluk
yang potensial daripada yang sesungguhnya. Hubungan antara ibu dan anak pun
masih merupakan angan- angan. Maka bayi yang telah lahir meskipun tampil dalam
sosok yang kecil adalah sangat nyata. Dan jikalau tidak mendapat perhatian yang
memadai ia akan mati. Kelahiran seorang bayi mengubah sebuah ide menjadi sebuah
kenyataan dan segera ada komitmen penting.
EVALUASI
|
1. Tujuan pengawasan dan asuhan postpartum
masa nifas, kecuali;
a.
Menjaga kesehatan ibu dan
bayinya, baik fisik maupun psikologi
b.
Melaksanakan sekrining yang
komrenshensif, mendeteksi masalah mengobatai, atau merujuk bila terjadi
komlikasi pada ibu maupun bayinya
c.
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian
imunisasi pada saat bayi sehat
d.
Memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi
2. kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya
muncul sementara waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran
bayi, disebut:
a.
post partum blues
b.
depresi post partum
c.
psikosa post partum
d.
kesedihan
3. Salah satu penyebab post partum blues yaitu:
a.
Keletihan
b.
Gembira
c.
Kebahagiaan
d.
Dukungan keluarga yg baik
4. Komunikasi yang terbaik untuk mengatasi post partum blues yaitu:
a.
Komunikasi interpersonal
b.
Komunikasi terapeutik
c.
Komunikasi intrapersonal
d.
Komunikasi verbal
5. Merupakan fase ketergantungan ibu segera
setelah melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya.
a.
Taking
in
b.
Taking
hold
c.
Letting
go
d.
Taking on
suster
BalasHapussuster saya mau bertanya.
BalasHapushormon apa yg berpengaruh pada postpartum blues?
suster...
BalasHapusSuster..
BalasHapusapa semua ibu nifas itu memang mengalami postpartum blues ??
atau hanya orang-orang tertentu saja ??
suster...
BalasHapusSusteR,,,,,,,,
BalasHapussuster...
BalasHapussuster ini Ika Desty :))
BalasHapusSusteR....
BalasHapusnee anak mu ETY
suster saya mw tanya
BalasHapusmgkn prtnyaanny sdkt melenceng dr blog kita
gini suster,dlu ad tetangga saya baru siap partus
beberpa jam kmudian mglami prdarahan stlh mglami perdrhan dy pingsan.
itu knpa suster??????
syalom Suster,,,
BalasHapusne saya Elisabeth Medinita,
saya ingin tanya Post Partum Blues it trjadi untuk ibu yg bru hmil prtama ja ya suster??
suster ne haryani..
BalasHapussuster ini vini suster.
BalasHapussyalom suster,, ne saya fitri medina.
BalasHapussaya mau nanya, pertengkaran antara suami dan istri , termasuk tidak penyebab postpartum blues?.
makasih suster!
syalom suster
BalasHapusini saya elly dewi santri simbolon.
suster,,
BalasHapussoal-soal d sni gambaran soal mid ya??
suster, apa post partum blues itu di alami setiap ibu pasca melahirkan????????????????????
BalasHapussr..
BalasHapusapa kah depresi postpartum itu,
sebagian d pengaruhi oleh hormon..????
siang suster, saya nanya
BalasHapusbagaimana perubahan pisilogis pada ibu nifas kalau anak yang dilahirkanya cacat atau tidak sesuai dengan harapanya?
asuhan pa yang kita berikan pada ibu nifas yang kehilangan bayinya??
ster...........
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya jawab ya suster
BalasHapus1.d
2.a
3.a
4.b
5.a
suster, mau tanya gimana caranya mengeluarkan puting susu yg masuk ke dalam???
BalasHapussiang suster,,,,
BalasHapuspera mau tnya,
apa kah postpartum baby blues itu trjdi hnya pd ibu yg primipara suster???????????
trima kasih suster.....