Jumat, 24 Agustus 2012

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS




SUB TOPIK

1.      Adaptasi psikologis ibu masa nifas
2.      Post Partum Blues
3.      Kesedihan dan duka cita

OBJEKTIF PERILAKU SISWA
 
Setelah membaca akhir perkuliahan, mahasiswa dapat :
1.             Menjelaskan tentang Adaptasi psikologis ibu masa nifas
2.             Menjelaskan tentang Post Partum Blues
3.             Menjelaskan tentang Kesedihan dan duka cita

REFERENSI
 
1.             Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
2.             Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
3.             Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta.
4.             Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
5.             Prawirohardjo.Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP; 1999.


1. ADAPTASI PSIKOLOGI IBU
 


Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka pengecasan postpartum adalah 2-6 jam, 2 jam-6 hari, 2 jam-6 minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari 6 minggu ). Berarti enam minggu pertama setelah ibu melahirkan yang mungkin kelihatannya agak mengejutkan hati dalam sebuah buku ingormal seperti ini. Meskipun demikian, sesungguhnya sampai dengan dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu ibu baru melahirkan didorong untuk menghindari kerja keras dan berbaring di tempat tidurselamaa seminggu agar rahinmnya tidak turun. Wanita sekarang beruntung apabila mereka diizinkan untuk berbaring di tempat tidur hanya sehari.

Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya adalah sebagai berikut
a.              menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi
b.             melaksanakan sekrining yang komrenshensif, mendeteksi masalah mengobatai, atau merujuk bila terjadi komlikasi pada ibu maupun bayinya
c.              memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehtan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imuniasasi pada saat bayi sehat
d.             memberikan pelayana KB gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis seperti postpartum blues (PPS), depresi postpartum dan postpartum psikologi.

2. POSTPARTUM BLUES
 


Pengertian
Merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.

Gejala-gejala sebagai berikut:
Ø  Cemas tanpa sebab
Ø  Menangis tanpa sebab
Ø  Tidak sabar
Ø  Tidak percaya diri
Ø  Sensitif mudah tersinggung
Ø  Merasa kurang menyayangi bayinya

Penyebab
Ø  Kekecewaan emosional (hamil, salin)
Ø  Rasa sakit pada masa nifas awal
Ø  Kelelahan, kurang tidur
Ø  Cemas terhadap kemampuan merawat bayi
Ø  Takut tidak menarik lagi bagi suami

Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bias serius dan bias bertahan dua minggu sampai satu tahun dan akan berkelanjutan menjadi postpatum syndrome.
Cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas degan postpartum blues ada dua cara yaitu:
1.             Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
2.             Dengan cara peningkatan suport

Komunikasi Terapeutik
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara
1)             mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
2)             dapat memahami dirinya
3)             dapat mendukug tindakat konstruktif

Meningkatkan Support Mental / Dukungan Keluarga Dalam Mengatasi Gangguan Psikologis Yang Berhubungan Dengan Masa Nifas 
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase berikut ini:
a.         fase taking ini yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan . pada saat itu fokus pertahatian ibu terutama pada diri sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungan.
b.        Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah malahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c.         Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merwat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalnya ibu mengalami perasaa sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues. Jika hal ini terjadi disaranka untuk melakukan hal-hal berikut ini:
-          minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan
-          beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya.
-          Buang rasa cemas dan kekhawatirnya akan kemampuan merawat bayi Karena semangkin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan percaya diri
-          Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendri. Sementara yang lain lagi mungkin merasa cemas dan kaget menyaksikan orok yang beruur lemak, bisulan dan menangis yang kelihatannya begitu berbeda dari gambar-gambar bayi yang tengah menetek, tertidur pulas dan montok di poster-poster yang terpampang di antenatal clinic. Mereka mungkin bertanya-tanya dalam hati mengapa mereka begitu diharapkan untuk mencintai, atau bahkan sampai mencintai, makhluk kecil yang begitu mengerikan.


Depresi pasca melahirkan
1)      Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
2)      Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik®sedih/berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.
3)      Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia setahun.
4)      Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :
1)      Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca melahirkan
2)      Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang menegangkan
3)      Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan yang tidak harmonis.
4)      Depresi selama masa pasca melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun kemudian.

Psikosa Pasca Melahirkan
1)      Jarang terjadi
2)      Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar
3)      Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987)
4)      Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan.

 3. KESEDIHAN DAN DUKA CITA
 
Setelah ibu melahirkan tidak hanya perasaan gembira yang dirasakan ibu, akan tetapi ibu juga akan mengalami kesedihan dan duku cita, adapun kesedihan dan duka cita ibu sebagai berikut:

Hari pertama, setelah persalinan umumnya merupakan satu hari istirahat, pemulihan, kesenangan dan kepuasan yang luar biasa. Kenangan akan persalinan mungkin menggemparkan begitu banyak pikiran, perasan dan sensasi bertumpuk dalam waktu yang relative begitu singkat kesakitan, kerja keras, ketakpastian, kejengkelan, kegembiraan, perasaan was-was, keharusan, reaksi orang lain, bayi lahir, dilihat dan digengong, rasa sakit mereda , getaran jiwa, keletihan dan kerinduan untuk tidurselamaa pertama itu semua penderitaan yang munculselamaa melahirkan sirna dan berganti oleh kebanggan akan prestasi dan kesenangan baru yang luar biasa akan bayinya sendri, entah elok atau tidak, yang berbaring di sampingnya, dengan wajah yang keriput dan jari-jari tangan dan kaki mungil, bernapas sendiri dan bergerak dan tidur dan hadir dengan tegas untuk disaksikan oleh semua orang.

Tidur adalah sesuatu yang berharga pada hari pertam itu, dan sangat dibutuhkan setelah pengerahan tenaga pada hari itu dan hari-hari sebelumnya, dan ada kesadaran yang menyenangkan akan realitas kelahiran dan bayi itu. Bahkan tidakselamanya mudah bagi ibu untuk menerima apa yang telah terjadi. Rasa asing mengandung seorang bayi dalam diri seseorang, tetapi setelah berlangsungselamaa sembilan bulan rasa asing itu pudar dan menjadi biasa dan diterima. Kemudian, dalam tempo hampir tidak lebih daripada sehari atau bahkan kurang, bayi tiu dilahirkan, dua dalam satu telah menjadi dua orang, begitu terpisah sehingga meskipun ada keterikatan cinta dan ketergantungan dan kekeluargaan, jikalau salah satu misalnya meninggal yang lain dapat terus hidup. Oleh Karena itu, memasukkan makhluk baru ke dunia dapat menyedihkan maupun memuaskan. Beberapa ibu merasa begitu dekat dengan bayinya sehingga seolah-olah perpisaha itu tidak pernah terjadi, namun sudah terjadi. Berkali-kali ibu-ibu lain merasakan kebutuhan untuk mencubit diri mereka sendiri untuk memperoleh kepastian bahwa mereka dalam keadaan terjaga!

Hari kedua, setelah persalinan kenikmatan berbaring dalam rangka pemuasan diri, sambil menatap bayi dengan persasan kagum dan gembira, segera agak memudar begitu tekanan hidup selanjutnya dirasakan. Bayi tidak lahir hanya untuk dilihat dan dikagumi, tetapi harus diberi makan, dimandikan, diemong dan dijaga kebersihannya. Suami dan keluarga, di samping teman-teman yang jumlahnya banyak, sangat tertarik dan terlibat dan gelombang ucapan selamat datang silih berganti. Di rumah sakit kehadiran begit banyak orang, staf dan ibu-ibu lain, membuat kehadirannya sendiri dirasakan. Lingkungan tidak selamanya menyenangkan, kebiasaan sehari-hari mungkin dibenci.

Hari ketiga, persalinan disertai oleh perubahan-perubahan tingkat hormon pada ibu, hampir sedramatis keluarga bayi dari dalam rahim . tingkat khususnya hormon-hormon yang dikeluarkan oleh plasenta, turun sangat drastic segera setelah persalinan selesai. Sering ada orang yang berpendapat bahwa kesedihan hari ketiga (seperti setiap gangguan emosional lainnya setelah melahirkan) dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan hormon ini, atau oleh suatu perubahan dalam kesinambungan antara satu hormon dan hormon lainnya menyusul pergolakan yang terjadi selama persalinan.
Meskipun demikian, kesedihan hari ketiga mustahil hanya dapat dikaitkan dengan hormon. Ada yang dapat dikaitkan dengan sikap dokter yang acuh tak acuh terhadap ibu begitu dia melahirkan dengan selamat, dengan dalih bahwa ibu-ibu yang beristirahat di rumah sakit setelah persalinan tidak memerlukan banyak perhatian medis. Berangkali benar-benar ada satu anti-klimaks, seperti kemungkinan besar mengikuti dampak dari setiap perubahan besar atau kritis dalam kehidupan kita. Getaran hati karena prestasi atau nasib baik karena lulus ujian. Memperoleh pekerjaan, memenangkan pertandingan dengan cepat sekali diikuti oleh kesadaran bahwa kehidupan berjalan terus, perubahan menuntut penyesuaian, dan bahwa untuk memperoleh satu teal sering berarti melepaskan yang lain. Ya, masa sembilan bulan kehamilan dan rintangan pada waktu persalinan sudah lewat. Ya saya telah melahirkan anak saya dan dia mengagumkan, elok, sekurang-kurangnya tidak mengalami cacat, toh baik, saya mengetahui yang paling buruk. Tetapi selama kehamilan bayi itu masih lebih merupakan makhluk yang potensial daripada yang sesungguhnya. Hubungan antara ibu dan anak pun masih merupakan angan- angan. Maka bayi yang telah lahir meskipun tampil dalam sosok yang kecil adalah sangat nyata. Dan jikalau tidak mendapat perhatian yang memadai ia akan mati. Kelahiran seorang bayi mengubah sebuah ide menjadi sebuah kenyataan dan segera ada komitmen penting.

              
EVALUASI
halangan.

1.    Tujuan pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas, kecuali;
a.                   Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi
b.                  Melaksanakan sekrining yang komrenshensif, mendeteksi masalah mengobatai, atau merujuk bila terjadi komlikasi pada ibu maupun bayinya
c.                   Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi sehat
d.                  Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi

2.    kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi, disebut:
a.                   post partum blues
b.                  depresi post partum
c.                   psikosa post partum
d.                  kesedihan

3.    Salah satu penyebab post partum blues yaitu:
a.              Keletihan
b.             Gembira
c.              Kebahagiaan
d.             Dukungan keluarga yg baik

4.    Komunikasi yang terbaik untuk mengatasi post partum blues yaitu:
a.              Komunikasi interpersonal
b.             Komunikasi terapeutik
c.              Komunikasi intrapersonal
d.             Komunikasi verbal

5.    Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
a.       Taking in
b.      Taking hold
c.       Letting go
d.      Taking on

25 komentar:

  1. suster saya mau bertanya.
    hormon apa yg berpengaruh pada postpartum blues?

    BalasHapus
  2. Suster..
    apa semua ibu nifas itu memang mengalami postpartum blues ??
    atau hanya orang-orang tertentu saja ??

    BalasHapus
  3. suster saya mw tanya
    mgkn prtnyaanny sdkt melenceng dr blog kita

    gini suster,dlu ad tetangga saya baru siap partus
    beberpa jam kmudian mglami prdarahan stlh mglami perdrhan dy pingsan.
    itu knpa suster??????

    BalasHapus
  4. syalom Suster,,,
    ne saya Elisabeth Medinita,
    saya ingin tanya Post Partum Blues it trjadi untuk ibu yg bru hmil prtama ja ya suster??

    BalasHapus
  5. suster ne haryani..

    BalasHapus
  6. syalom suster,, ne saya fitri medina.
    saya mau nanya, pertengkaran antara suami dan istri , termasuk tidak penyebab postpartum blues?.
    makasih suster!

    BalasHapus
  7. syalom suster
    ini saya elly dewi santri simbolon.

    BalasHapus
  8. suster,,
    soal-soal d sni gambaran soal mid ya??

    BalasHapus
  9. suster, apa post partum blues itu di alami setiap ibu pasca melahirkan????????????????????

    BalasHapus
  10. sr..
    apa kah depresi postpartum itu,
    sebagian d pengaruhi oleh hormon..????

    BalasHapus
  11. siang suster, saya nanya
    bagaimana perubahan pisilogis pada ibu nifas kalau anak yang dilahirkanya cacat atau tidak sesuai dengan harapanya?

    asuhan pa yang kita berikan pada ibu nifas yang kehilangan bayinya??

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. saya jawab ya suster
    1.d
    2.a
    3.a
    4.b
    5.a

    BalasHapus
  15. suster, mau tanya gimana caranya mengeluarkan puting susu yg masuk ke dalam???

    BalasHapus
  16. siang suster,,,,

    pera mau tnya,
    apa kah postpartum baby blues itu trjdi hnya pd ibu yg primipara suster???????????

    trima kasih suster.....

    BalasHapus