Selasa, 07 Agustus 2012

konsep nifas



 konsep nifas
1.  Pengertian
1.                      Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ± 40 hari (Prawirohardjo, 2002).
2.                      Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998).
3.                      Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
4.                       Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
2. TUJUAN ASUHAN NIFAS
 


Asuhan nifas bertujuan untuk  :
a.              Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.
b.             Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c.              Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang sehat.
d.             Memberikan pelayanan KB.
e.              Mempercepat involusi alat kandung.
f.              Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.
g.             Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan.
h.             Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.

3. TAHAPAN MASA NIFAS
 

Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :
a.                  Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan.
b.                  Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu.
c.                  Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan atau tahunan.

Perubahan fisik masa nifas
·                           Rasa Kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim  (involusi)
·        Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina (Lochia)
·        Kelelahan krn proses melahirkan.
·        Pembentukan ASI shg payudara membesar.
·        Kesulitan buang air besar (BAB) dan BAK.
·        Gangguan otot (betis, dada, perut, panggul dan bokong)
·        Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan)

Perubahan psikis masa nifas
·        Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung stlh melahirkan sampai hari ke 2 (Fase Taking In)
·        Ibu merasa merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat bayi, muncul perasaan sedih (Baby Blues disebut Fase Taking Hold (hari ke 3 – 10)
·        Ibu merasa percaya diri utk merawat diri dan bayinya disebut Fase Letting Go.   (hari ke 10-akhir masa nifas).



Pengeluaran lochea terdiri dari :
1).           Lochea rubra : hari ke  1 – 2.
Terdiri dari  darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix kaseosa, lanugo, dan mekonium.
2).           Lochea sanguinolenta  : hari ke 3 – 7
Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.
3).           Lochea serosa : hari ke 7 – 14.
Berwarna kekuningan.
4).           Lochea alba  : hari ke 14 – selesai nifas
Hanya merupakan cairan putih lochea yang  berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent.

4. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
 


Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1.             Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.             Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.             Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.             Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.             Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.             Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
7.             Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8.             Memberikan asuhan kebidanan secara professional.
9.             Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam peranannya sebagai orang tua.

5. PROGRAM DAN KEBIJAKAN TEKNIS
 



Paling sedikit ada 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir. Untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah – masalah yang terjadi.
Tujuan kunjungan masa nifas yaitu:
1.             Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2.             Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3.             Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4.             Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
Kunjungan masa nifas terdiri dari :
1).      Kunjungan I : 6 – 8 jam setelah persalinan
Tujuannya :
a).       Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
b).      Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan berlanjut.
c).       Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d).      Pemberian ASI awal.
e).       Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.
f).       Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

2).      Kunjungan II :  6 hari setelah persalinan
Tujuannya  :
a).       Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b).      Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.
c).       Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.
d).      Memastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda – tanda penyakit.
e).       Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan  pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari– hari.
3).      Kunjungan III  : 2 minggu setelah persalinan.
Tujuannya :  sama dengan di atas ( 6 hari setelah persalinan )
4).      Kunjungan IV  : 6 minggu setelah persalinan.
Tujuannya :
a).       Menanyakan ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami.
b).      Memberikan konseling untuk KB secara dini (Mochtar, 1998).



21 komentar:

  1. suster klw askeb 3 ini
    qta lbih bnyak teori
    ato praktek sih??????????

    BalasHapus
  2. knapa taking in ,taking hod dan letting go d masukkan k konsep suster...
    bkn na ntu d prubhan psikologi ter????

    BalasHapus
    Balasan
    1. SUPAYA MENGINGATKAN KITA BAHWA ITU SALAH SATU BAHASAN YANG ADA DALAM KULIAH NIFAS SUSI

      Hapus
  3. suster aq mw nny apakah perubahan psikologis sama antara yng dtlng dngan persalinan normal dgan yang di sesar?
    apa ga ad perbedaannya suster?

    BalasHapus
  4. suster , aku erniati sitorus
    mau nanya .
    kenapa pada saat nifas ibu masih mangalami susah BAB ?
    bukankah susah BAB itu terjadi p[ada saat masa kehamilan karena adanya tekanan dari si janin .?
    terima kasih suster !

    BalasHapus
    Balasan
    1. SUSAH BAB PADA MASA NIFAS TERJADI KARENA LANJUTAN DARI POLA ELIMINASI MASA KEHAMILAN YANG MASIH TERSISA DAN KEMUNGKINAN JUGA KARENA FAKTOR PSIKOLOGIS IBU TAKUT AKAN RASA NYERI YG MUNGKIN AKAN TIMBUL DAN MUNGKIN KARENA MASIH ADA LUKA JALAN LAHIR

      Hapus
  5. suster....
    mw naya nich, mengapa pada saat masa nifas ibu yang kurang istirahat akan mengurangi jumlah ASI yang dihasilkan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. KARENA ENERGINYA HABIS UNTUK KEGIATAN YG MEMBUAT IBU KURANG ISTIRAHAT, DAN OTOMATIS MEMBUAT IBU JUGA MUNGKIN MALAS AT KURANG SELERA UNTUK MAKAN N MINUM SEHINGGA INI JUGA MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

      Hapus
  6. sr kalau ujian dari sini ga diambil soalnya?

    BalasHapus
  7. suster,
    dukungan seperti apa yang harus kita berikanpada ibu nifas untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas ibu tersebut suster?

    BalasHapus
  8. suster di tujuan asuhan masa nifas tu kan ada untuk mempwercepat involusi alat kandung maksudny tu pa,bisa dijelaskan gak suster
    thanks

    BalasHapus
  9. selamat pagi suster .
    saya maya . mau nanya Suster , apakah ibu nifas boleh minum jamu ?
    terima kasih suster :)

    BalasHapus